Cara Pembuatan Kompos

Secara sederhana (tidak menggunakan teknologi yang modern/canggih) pembuatan kompos dapat dilakukan oleh semua orang/masyarakat lingkup rumah tangga, namun kemauan, kesadaran, kesabaran dan tanggung jawab untuk mengelola sampah dengan baikdan benar masih perlu didukung untuk dapat melakukan kegiatan tersebut baik melalui sosialisasi,memberikan percontohan, study banding, praktek lapang maupun memberikan bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, agar kegiatan dapat berjalan dengan baik.


Cara pembuatannya adalah sbb :
1.      Sediakan sebuah tong, ember bekas, bekas pot bunga atau tempat apapun, akan lebih baik tempat yang terbuat dari plastic, juga bisa dibuat bak komunal atau bak sampah yang terdiri dari bangunan batu merah/batako yang dibuat diatas sebidang tanah dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan, tanah dasar bak ditinggikan 25 cm dari tanah aslinya.

2.      Tong/ember/pot diletakan pada suatu tempat yang tidak kena hujan dan sinar matahari secara langsung, khusus bak komunal agar diupayakan bisa tertutup rapat, dibagian bawah bak berlubang, dan pada tong/ember/pot bagian bawah diberi lubang dan alas dari batu merah/paving, bila ada rembesan air bisa keluar.

3.      Langkah selanjutnya adalah memberikan abu sekam/ abu dapur/ arang dihancurkan dimasukan ke dalam tempat tersebut paling bawah setebal 2-5 cm, di atasnya diberi pupuk kandang sapi/kerbau/kambing/kelinci/ayam dll yang sudah jadi atau diberi tanah yang hitam/gembur (jangan diberi tanah yang berpasir/berlempung/berkerikil) setebal 5-10 cm, ukuran ketebalan sangat tergantung sekali dengan tempat pembuatan kompos.

4.      Kita sediakan bahan stater yaitu suatu cairan yang dapat mempercepat proses pembusukan sampah organik, biasanya terbuat dari bahan Inokulan yang dapat kita peroleh dengan membuat sendiri secara sederhana.

Cara membuat stater atau EM4:
Ø      Siapkan air 10 liter,
Ø      kita larutkan gula pasir/jawa/tetes tebu sebanyak 8 sendok makan dan ragi tempe/tape sebanyak 3 sendok makan dalam 2 liter air,
Ø      kita aduk rata, lalu dimasukan dalam 10 liter air kita kocok sampai merata dan
Ø      disimpan selama 7 hari baru dapat digunakan sebagai stater atau EM4 yang dapat kita peroleh di toko Pupuk.

5.      Dalam satu liter air dicampur dengan 2 sendok makan EM4 dan ditambah dengan 1 sendok (teh) gula pasir, gula jawa, tetes tebu atau tetes kelapa dan diaduk/dikocok hingga rata, diusahakan agar air berasal dari sumbernya seperti air sumur atau air PDAM, jangan air yang sudah tercemar, sedangkan Inokulan dapat langsung digunakan tanpa dicampur dengan bahan lainnya.

6.      Kita sudah mempunyai sampah organic (no. a, b dan c) yang sudah dijelaskan pada postingan sebelumnya mengenai "sampah organik dan sampah anorganik", dengan sudah kita perlakukan berbeda, sampah organic tsbt kita campur dengan cairan EM4, dengan tidak terlalu basah dan juga tidak terlalu kering, kita aduk hingga rata. \Cara pencampuran bisa sendiri-sendiri yaitu:
v     Sampah sisa sayuran dan sampah sisa makanan/sayur atau kita campur keduanya. Baru dimasukan dalam tong/ember/pot/bak, diusahakan agar diletakan rata dan di atasnya diberi pupuk kandang/tanah hitam gembur setebal 5 cm, ini adalah lapisan yang PERTAMA, baru ditutup dengan plastic dan diberi lubang sebesar pralon PDAM khusus pada pembuatan di tong, bila pada ember/pot cukup dilubangi dengan paku 4 buah sedang pada bak komunal/sampah setiap 1 m2 dilubangi 2-4 buah sebesar paku usuk.
v     Apabila kita akan memasukan sampah organic yang kedua, maka perlakuan sampah kedua tersebut dengan yang pertama, baik kondisi sampah sayuran, makanan dan sayur serta pencampuran dengan cairan EM4.
v     Sebelum dimasukan dalam tong/ember/pot/bak, sampah yang pertama diaduk rata dengan pupuk kandang yang ada di atasnya, bisa juga tercampur dengan pupuk kandang di bawahnya, namun diupayakan tidak tercampur dengan abu sekam/abu dapur/arang yang berada paling bawah, ini adalah Lapisan sampah yang keDUA dan di atasnya diberi pupuk kandang/tanah hitam gembur setebal 5 cm. 

7. Perlakuan selanjutnya sama dengan perlakuan yang pertama dan sampah organic kedua juga diaduk sebagaimana sampah pertama dan ditutup kembali, pada hari 7-10 biasanya sudah terjadi proses pembusukan sehingga terjadi penurunan sampah dalam tong/ember/pot/bak, begitu seterusnya hingga perlakuan sampah yang ketiga, sampai tong/ember/pot/bak penuh dan lapisan yang terakhir/paling atas agar diaduk terlebih dahulu seperti lapisan di bawahnya.

8. Setelah penuh ditempatkan pada suatu tempat yang aman, baik dari gangguan hewan, anak-anak dan tidak kena hujan atau sinar matahari secara langsung.

9. Setelah 30-45 hari, maka kompos sudah jadi, tahap awal kompos dibongkar dan diangin-anginkan dalam suatu tempat, jangan kena sinar matahari secara langsung, ciri-ciri kompos yang sudah jadi adalah yang pertama apabila dikepal pada tangan maka akan membekas seperti kepalan tangan kita, namun bila disentuh akan pecah dan yang kedua kompos tersebut tidak berbau sesuai dengan aslinya.

Sedangkan kompos dapat digunakan untuk memupuk tanaman dalam pot, untuk penanaman tanaman sayuran seperti lombok, tomat, terung,kangkung darat, kobis, onclang, sawi, adas dll dalam skala kecil, namun bila diproduksi secara besar-besaran dapat digunakan pemupukan pada tanaman buah-buahan, pemupukan padi sawah atau dijual. Apabila tempat tersebut penuh dapat diupayakan membuang ditempat yang lain, sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat baik dalam tong/ember/pot atau bak komunal.
Sedang mencari , silahkan tunggu ...
Description: Cara Pembuatan Kompos Reviewer: Unknown Rating: 9out of 10

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

cybersatu
site hit counter

cybersatu.blogspot.com Webutation

loading...
Loading . . .
link